Pringsewu – Untuk memperkuat karakter serta meningkatkan kualitas mental dan spiritual, Kepolisian Resor Pringsewu mengadakan kegiatan pembinaan rohani dan mental yang menyasar seluruh personel tanpa memandang latar belakang agama. Program ini bertujuan untuk membentuk pribadi personel yang berintegritas tinggi, berjiwa melayani, dan siap menjalankan tugas secara profesional dan bertanggung jawab.
Kegiatan pembinaan yang diadakan rutin setiap hari kami dalam setiap minggunya ini melibatkan para pembimbing agama dari berbagai keyakinan, seperti Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Setiap personel diberikan kesempatan untuk memperdalam keyakinan masing-masing, mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang ajaran agama mereka, serta diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam melayani masyarakat.
Kapolres Pringsewu, AKBP M. Yunnus Saputra melalui Kabag SDM Kompol Arjon Syafri, menjelaskan bahwa program pembinaan rohani dan mental ini merupakan bentuk komitmen Polres Pringsewu dalam membina sumber daya manusia yang tidak hanya tangguh secara fisik dan mental, tetapi juga kuat secara spiritual. “Dengan karakter yang terbangun kuat berdasarkan nilai-nilai agama, kami berharap personel dapat semakin profesional dalam memberikan pelayanan yang penuh empati dan kejujuran kepada masyarakat,” ujar Kompol Arjon usai mengikuti Binrohtal di mapolres Pringsewu pada Kamis (14/11/2024).
Dengan adanya pembinaan rohani dan mental ini, Polres Pringsewu berharap dapat menghadirkan sosok personel kepolisian yang tidak hanya memiliki kemampuan teknis yang baik, tetapi juga dilandasi dengan etika dan moral yang tinggi dalam menjalankan tugas, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri semakin meningkat.
Lebih lanjut, Kompol Arjon Syafri menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam pembinaan personel Polri, terutama di tengah tuntutan tugas yang semakin kompleks dan dinamis. Menurutnya, pembinaan rohani dan mental yang berkesinambungan ini dapat membantu setiap anggota dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi mereka.
“Dengan memberikan ruang bagi setiap personel untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, kami berharap mereka bisa lebih siap menghadapi tantangan, serta menjaga ketenangan dan kestabilan emosi dalam menjalankan tugas sehari-hari,” tambah Kompol Arjon. (*)