Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Kapur barus merupakan produk pembasmi serangga, seperti kecoak atau ngengat, serta pencegah bau apak pada lemari. Produk ini awalnya berbahan dasar terpenoid, yaitu zat yang terkandung dalam kulit dan batang pohon kamper.
Namun, kini bahan baku kapur barus kebanyakan sudah bukan dari pohon kamper lagi, melainkan hasil pengolahan minyak bumi atau batu bara yang disebut naftalena. Zat inilah yang apabila tertelan atau terhirup bisa menimbulkan bahaya kapur barus.
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (7/2/25), berikut sederet bahaya kapur barus jika tertelan atau terhirup dalam jumlah banyak, antara lain:
1. Iritasi hidung dan mata
Jika terpapar dalam jumlah banyak, bahan kimia yang terkandung dalam kapur barus bisa menyebabkan iritasi hidung dan mata. Kondisi ini merupakan respons tubuh terhadap gas naftalena yang terhirup.
2. Pusing dan mual
Tak hanya iritasi hidung dan mata, bahaya kapur barus juga dapat menyebabkan pusing dan mual apabila terhirup. Hal ini diakibatkan oleh bahan kimia beracun di dalamnya serta aroma kapur barus yang menyengat.
3. Iritasi kulit
Bagi orang yang kulitnya sensitif terhadap bahan kimia dalam kapur barus, mungkin dengan menyentuhnya saja sudah bisa menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan. Orang yang kulitnya sedang terluka juga tidak disarankan bersentuhan dengan kapur barus, sebab bisa memperburuk kondisi kulit.
4. Kejang
Bahaya kapur barus yang mungkin terjadi apabila tertelan adalah kejang. Gejala ini bisa muncul dalam kurun waktu 90 menit setelah seseorang menelan kapur barus.
5. Anemia hemolitik
Paparan naftalena dalam jumlah besar bisa menyebabkan kerusakan sel darah merah atau disebut juga anemia hemolitik. Beberapa gejala yang mungkin ditimbulkan dari bahaya kapur barus ini, di antaranya kelelahan, mual, muntah, diare, dan kulit berubah pucat atau kekuningan.
6. Kematian
Bahaya kapur barus bisa sampai menyebabkan kematian apabila tertelan. Baik kapur barus yang mengandung terpenoid maupun naftalena, dapat menimbulkan efek yang sama pada tubuh jika tertelan.