“Cultural Festival ini bukan hanya soal hiburan, tapi strategi cultural policing, pendekatan keamanan berbasis budaya. Polisi hadir lebih dekat dengan masyarakat melalui seni, tradisi, sekaligus mengangkat produk lokal,” jelasnya.
Lebih jauh, AKBP Yunnus juga menyinggung pentingnya dukungan permodalan bagi para petani dan pelaku usaha lokal. Ia mengingatkan, jangan sampai hasil bumi berkualitas tinggi justru lebih banyak dinikmati orang luar negeri, sementara warga Pringsewu sendiri kesulitan mengakses modal.
“Dana Rp200 triliun sudah disiapkan pemerintah pusat lewat perbankan. Saya berharap bank-bank di Pringsewu bisa lebih peduli, jangan persulit warga yang ingin berkembang. Potensi kita besar, tinggal diberi kesempatan,” tegas Kapolres.
Sagang Nainggolan, pemilik Gabe Farm, menyambut baik dukungan tersebut. Menurutnya, sinergi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian, akan semakin menguatkan posisi Gabe Farm sebagai ikon wisata agro sekaligus sumber ekonomi baru bagi warga sekitar.
“Kami ingin Gabe Farm bukan hanya kebun melon, tapi juga tempat edukasi, wisata keluarga, dan kebanggaan masyarakat Pringsewu,” ungkap Sagang.
Dengan sentuhan promosi yang lebih luas, Gabe Farm diharapkan bisa menjadi salah satu destinasi unggulan Pringsewu, di mana wisatawan tak hanya berkunjung, tetapi juga pulang membawa pengalaman manis: memetik melon premium langsung dari kebunnya.