"Selisih harga hampir dua ribu lima ratus rupiah per kilo. Saya beli lima kilo, jadi bisa hemat untuk kebutuhan lain. Polisi yang jaga juga ramah dan membantu saya bawa beras ke motor," ujarnya.

"Kami ingin masyarakat merasakan kehadiran polisi tidak hanya saat ada penegakan hukum, tapi juga saat mereka membutuhkan bantuan. Gerakan pangan murah ini akan terus kami gelar hingga 16 Agustus mendatang di Pendopo Pringsewu," ujarnya. Priyono menjelaskan, kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menstabilkan pasokan dan harga beras yang cenderung fluktuatif, sekaligus menekan laju inflasi daerah.
"Beras adalah komoditas utama yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Dengan harga yang lebih terjangkau, kami berharap beban warga berkurang, pasokan tetap terjaga, dan inflasi daerah bisa terkendali," terangnya. Priyono menambahkan, selain meringankan beban warga, kegiatan ini juga menjadi ajang mendekatkan hubungan antara polisi dan masyarakat.
"Polisi adalah bagian dari masyarakat, jadi kami ingin kehadiran kami bisa memberikan rasa aman sekaligus manfaat nyata," pungkasnya.