Tribratanews.polri.go.id - Jakarta. Keseringan duduk bisa memengaruhi kadar gula darah dan meningkatkan risiko diabetes. Ini karena minimnya bergerak dapat mengurangi sensitivitas sel tubuh terhadap insulin.
Kebiasaan duduk terlalu lama ini merupakan fenomena yang banyak ditemui. Umumnya hal ini terjadi karena faktor pekerjaan yang mengharuskan seseorang duduk hingga 8 sampai 10 jam per hari.
Akan tetapi, ketakutan akan gula darah yang tidak terkontrol hingga menyebabkan diabetes bisa diatasi dengan teknik sederhana 'Duduk-berjalan 2/20', lalu bagaimana cara melakukannya?
Melansir dari Times of India, Minggu (18/5/25), sebuah studi yang diterbitkan dalam Diabetes Care merinci bagaimana gerakan kecil yang teratur dapat mengubah kesehatan metabolisme dan menurunkan kadar gula darah dan insulin.
Aturan duduk-berjalan 2/20 ini berarti seseorang harus bangun atau berjalan selama 2 menit setelah 20 atau 30 menit duduk. Meskipun terdengar sederhana, namun ini dapat meningkatkan kesehatan metabolisme.
Setiap 2 menit berjalan ringan atau sedang setiap 20 atau 30 menit, kadar gula darah dapat turun hingga 24-30 persen dan insulin 23-26 persen, dibandingkan mereka yang hanya duduk-duduk saja dalam waktu lama.
Manfaat ini bisa didapat tanpa memandang intensitas berjalan, ini berarti jalan santai saja sudah cukup untuk membuat perbedaan. Gerakan teratur mengaktifkan kembali proses ini dan membantu tubuh mengontrol glukosa dan lemak dari aliran darah secara lebih efektif.
Hal ini berlaku untuk semua berat badan, jenis kelamin, dan tingkat kebugaran. Ini membuat aturan 2/20 begitu efektif, karena fokusnya pada frekuensi gerakan, bukan intensitas atau pembakaran kalori.
in
Kesehatan